Politik dan Pemilu 2019 #1: Berada di Tengah



Tahun ini lagi panas-panasnya berbagai macam hal, dari panasnya cuaca (matahari) di siang hari, hingga panasnya atau pedes sih? kata-kata yang keluar dari mulut citizen maupun jempol netizen. Kalau cuaca lagi panas itu adalah suatu kewajaran karena emang iklim alam, berbeda dengan panasnya cebong vs kampret dalam berdiskusi, berargumen, atau hujat menghujat. Tidak lain dan tidak bukan yaitu karena po-li-tik.

Cuma karena perbedaan politik, dulunya mereka sesama manusia, sekarang berubah menjadi cebong dan kampret. Dulunya mereka berkawan, sekarang jadi lawan. Dan masih banyak hal lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat saya. Semoga hal ini hanya berlaku di masa-masa pemilu aja yaakk, setelah itu bisa berdamai kembali demi Bhinneka Tunggal Ika 😇

Berbekal dengan kekhawatiran tersebut, saya ingin tetap jadi manusia aja  ㅋㅋㅋㅋ. Saya males berperan menjadi salah satu diantara cebong atau kampret. Walaupun seandainya saya sudah punya pilihan, saya akan berusaha untuk tetap netral dalam beropini. Peace

Berada di posisi ini mungkin terasa seperti orang yang bermain aman aja. Mungkin takut kalau saya memihak A, si temen yang B nyerang saya, atau sebaliknya. BENER SIH. Tapi, bukan berarti saya berada di posisi yang tepat, karena di posisi ini pun bisa jadi suatu hal yang dijadikan sindiran, like "Ah apaan sih masa kayak gitu", "yang tegas dong arah keberpihakannya kemana" "ngerti kok wahai orang netral", dll. Saya cuma gak pengen terpecah dengan yang lain walaupun sementara, jadi mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau seakan-akan jadi orang yang sok netral 🙏

Jangan sampe terlalu fanatik dan jadi buta, menganggap hal buruk sebagai sesuatu yang dianggap baik. Nanti kalau dikecewain rasanya sakit loohh~



Untuk menyejukkan suasana, yuk mari gunakan jempolnya dengan baik dalam menyampaikan argumennya, biar gak panas-panas amat laahh~

Share:

0 komentar