• Home
  • Content
    • #Jikalau
    • Tugas Kuliah
      • UAS Jurnalistik
      • UTS Teknik Publikasi
    • Politik
      • Pemilu 2019
    • Internship Stories
    • Korean Zone
      • K-Pop Review
      • K-Drama Review
  • Travel
    • KKN di Desa Pabangbon
  • Find Me
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • Email
  • Ask Me!
  • Owner
fadlytheworld





Banyak yang mengatakan bahwa setiap ada pertemuan pasti akan kembali berpisah, bagaimana jika kita balik pernyataan itu? Apakah bisa setiap perpisahan akan kembali bertemu?

Dunia ini diciptakan dengan segala sesuatu yang berpasang-pasang. Seperti halnya pria dan wanita, siang dan malam, panjang dan pendek, jauh dan dekat, pertemuan dan perpisahan, dll. Semua berpasangan, namun perbedaan itu menjadi hal yang saling melengkapi. Kita tidak bisa membayangkan jika kehidupan di dunia ini tidak berpasangan.. masa iya pria/wanita (salah satunya) mau jadi jones seumur hidupnya, siang terus menerus rasanya panas sekali, dan banyak hal lainnya yang menjadi tidak seimbang di dunia ini. Tapi ada juga pasti di salah satu aspek kehidupan ini, hal yang tidak ingin dipasangkan dengan yang lainnya, yaitu Pertemuan tanpa Perpisahan.
Manusia adalah makhluk yang saling bergantung terhadap manusia lainnya. Aristoteles memberi istilah zoon politicon, yaitu ‘makhluk yang bermasyarakat’. Karena manusia adalah makhluk sosial dan saling bergantung dengan manusia lainnya, jadi bertemunya antar manusia adalah hal yang sangat wajar, dan wajar jika manusia tidak ingin berpisah dengan manusia lainnya, terlebih kepada seseorang yang sangat kita kenal dan mungkin yang ada di hati kita, yang kita cintai dan kita sayangi. Kita sangat tidak menginginkan perpisahan akan terjadi di dalam kehidupan kita, kita selalu ingin orang-orang yang kita inginkan tetap bersama dengan kita. Namun pertemuan dan perpisahan ini sudah menjadi kehendak Tuhan yang Maha Kuasa, kita tidak bisa menghindari hal itu. Yang pasti kita harus yakini bahwa setiap apa yang dikehendaki-Nya adalah yang terbaik untuk kita, dan pasti akan menjadi sebuah pembelajaran untuk kita.

Perpisahan ini bermacam-macam, bukan hanya berpisah secara jiwa dan raga seperti wafat. Kita lulus dari SD, kita akan berpisah dengan guru dan teman ketika SD. SMP, SMA ataupun lembaga lainnya juga seperti itu. Percayalah bahwa semua perpisahan ini hanya sementara, karena suatu saat kita akan kembali bertemu, seperti halnya siklus siang dan malam, dari siang menuju ke malam lalu bertemu siang kembali dan akan terus berlanjut terus-menerus. Kita berpisah setelah dari SMA, siapa tau nanti kita akan bertemu kembali, bahkan dalam suasana yang berbeda, bertemu dalam keadaan yang luar biasa dengan kesuksesan yang sudah kita raih. Bahkan jika kita berpisah dengan meninggalkan dunia ini terlebih dahulu, bisa saja kita akan dipertemukan kembali di akhirat nanti. Semoga saja bertemunya in Heaven, kalau di neraka mah sama aja bohong -_- banyak-banyak berdo’a, beribadah, dan berbuat baik kalau ingin seperti itu..



Dan untuk yang berpisah sementara karena jarak…
Berpisah jarak dalam suatu hubungan yang nantinya diyakini akan bertemu kembali, cukup dengan saling mendo’akan dan mensupport satu sama lain. Do’a dan dukungan adalah hal yang terpenting, do’a mempunyai suatu kekuatan keajaiban yang luar biasa. Dengan berdo’a, kita akan merasa mendekatkan yang jauh, bahkan hebatnya do’a itu kita berbisik ke bumi namun didengar oleh langit.. sungguh luar biasa Kuasa-Mu wahai Rabbi.. dan dukungan (support) juga akan membuat kita lebih semangat dalam menjalani hidup walaupun tidak dengan bertemu. Layaknya dalam pertandingan sepak bola atau hal lainnya, pasti selalu ada yang mendukung dan memberinya semangat, mereka biasa disebut dengan fans atau supporter. Dengan adanya yang mendukung, itu akan membuat kita menjadi timbul rasa semangat terhadap sesuatu.

Jadi walaupun dalam keadaan berpisah, percayalah akan kembali bertemu jika Tuhan berkehendak.


NB : Tulisan ini tidak mempunyai referensi, murni berdasarkan yang ada di otak saya yang agak eror ini, saya hanya menyampaikan apa yang ada di pikiran saya. Jadi saya minta maaf apabila ada pernyataan yang saya tulis ini tidak sesuai dengan yang seharusnya, yang tidak sesuai dengan kebenarannya, karena saya juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Semoga gak bikin sesat orang wkwkwk


(fhrf)
Wrote by Fadhlillah Hidayat


Satu hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan kita, dan akan selalu menjadi suatu yang akan selalu berhubungan dengan kita, yaitu Hati. Kita selalu menghubung-hubungkan setiap apa yang kita lakukan dengan hati. Dengan hati inilah yang merupakan hakikat manusia yang sesungguhnya karena sifat dan keadaannya yang dapat menangkap segala pengertian serta pengetahuan sehingga manusia yang mempunyai hati tersebut dapat melakukan perbuatan atau amal. Berbeda jika hati yang kita maksud adalah hati yang secara jasmani, hati yang secara jasmani adalah segumpal daging yang berbentuk bulat panjang seperti jantung pisang yang terletak di rongga dada sebelah kiri. Jadi jangan pernah salah lagi untuk menunjuk hati yang ada di dalam diri kita, masa udah gede masih gak tau dimana letak hati kita. . .

Ibarat di dalam suatu negara, hati itu laksana presiden atau kepala pemerintahan. Dalam menjalankan kebijakan yang telah ditentukan sang presiden, tentulah dibutuhkan tenaga pelaksana, atau dapatlah disebut pasukan atau tentara-tentara. Dengan demikian, pasukan itu bergerak dan bertindak atas dasar perintah sang presiden. Mereka tidak dapat menyeleweng dari garis perintah yang telah diberikan oleh si hati selaku presiden mereka. Penjelasan tentang pasukan selaku pelaksana yang menjalankan perintah hati tersebut, adalah pasukan lahir.
Pasukan lahir adalah pasukan hati yang dapat dilihat oleh mata, yang terdiri dari tangan, kaki, mata, telinga, mulut, dan semua anggota tubuh lainnya. Kesemua anggota tubuh itu bertindak dan bergerak karena perintah hati. Jika hati memerintahkan mata untuk terbuka dan melihat sesuatu, maka mata akan menuruti perintahnya dengan membuka dan melihat sesuatu yang dikehendaki oleh hati itu. Tangan akan melakukan suatu tindakan atau gerakan menurut perintah hati. Kaki akan bergerak, melangkah dan berjalan sesuai dengan apa yang diperintahkan hati kepadanya. Begitu pula lidah atau lisan, apabila ia disuruh oleh hati untuk berbicara dan pasti apa yang akan dibicarakannya, maka akan berbicaralah ia. Demikian pula pembawaan dan naluri seluruh anggota-anggota yang lain.

Mengingat tugasnya tersebut, maka kebutuhan hati akan segenap pasukan-pasukannya itu sama dengan kebutuhan hati terhadap kendaraan dan bekal  yang diperlukannya untuk perjalanannya melaksanakan tugas yang diembannya.
Kendaraan bagi hati adalah badan, sementara bekal yang diperlukan hati adalah ilmu.
Meskipun sesungguhnya semua pasukan hati tersebut bertindak atas perintah hati selaku presiden, namun tidak jarang mereka membantah serta membangkang terhadap perintah hati, kedua pasukan tersebut adalah amarah dan syahwat.

Jika amarah dan syahwat menuruti perintah hati, maka hal itu dapat menolong hati dalam perjalanannya yang sedang ditempuh hingga akhirnya meninggalkan dunia yang fana ini. Akan tetapi jika amarah dan syahwat tersebut membantah dan membangkang terhadap hati, dan bahkan akhirnya keduanya dapat menguasai dan memperbudak hati, maka akan rusak dan binasalah hati serta terputusnya perjalanan hati untuk mencapai kebahagiaan abadi.
Namun sesungguhnya hati masih memiliki pasukan lain, yaitu Ilmu, Hikmah, dan Tafakur (Pengamatan). Ketiga pasukan hati tersebut merupakan pasukan yang sangat berharga bagi hati, karena mereka merupakan pasukan yang bertugas melindungi pasukan amarah dan syahwat. Hati berhak meminta pertolongan kepada ilmu, hikmah, dan tafakur.
Hati kita yang ibaratnya sebagai pemimpin seluruh diri kita, kita harus melakukan apa yang diperintahkan oleh hati, karena sejatinya hati kita selalu memerintahkan kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, bukan sebaliknya. Hal-hal yang membuat hati kita hancur adalah karena amarah dan syahwat yang membangkang terhadap hati. Jika kita bisa memanage hati kita dengan baik, InsyaAllah perjalanan hidup kita bersama hati kita akan cemerlang di dunia bahkan di akhirat. Aamiin yra.

Referensi :
Ghazali, Imam Al. Manajemen Qalbu. Yogyakarta: Harapan Utama, 2003.
Wrote by Fadhlillah Hidayat


Every end is a new beginning. Setelah kita mengakhiri masa dimana kita duduk di bangku sekolah, kini kita akan memulai masa yang baru dimana kita akan duduk di bangku yang sama, namun dengan tingkatan yang beda, yaitu duduk di bangku perkuliahan. Sama-sama bangku, namun tingkat ketegangan, keseriusan, kenyamanan, kesempurnaan(?) yang berbeda. Nah, sebelum kita masuk ke bangku perkuliahan, kita akan di orientasi kan terlebih dahulu, bakal dikenalin tentang sesuatu yang berhubungan dengan kampus kita. Di orientasi kali ini, nama kegiatannya adalah Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan alias PBAK. Nama kegiatan PBAK ini sebenernya di UIN Syarif Hidayatullah baru untuk tahun ini dinamai PBAK, sebelumnya nama kegiatannya adalah Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan alias OPAK. Karena PBAK ini baru diterapin di tahun ini, jadi masih agak banyak miskonsepsi penamaan kegiatan di beberapa hal, seperti masih belum bisa move on dari yang namanya OPAK. Karena dari awal pendaftaran ulang itu emang disebutnya kegiatan OPAK, dan baru dikasih tau bahwa OPAK berganti nama itu ketika hari H acara. Jadi kita sebagai mahasiswa baru jadi bingung dengan nama kegiatannya dan civitas akademika nya masih sering lupa kalau OPAK udah ganti nama wkwkwk. (Yaelah masalah nama aja dipermasalahin -_-)

Kita langsung ke hari pertama aja yaa, yaitu kita akan melaksanakan Gladi resik untuk upacara pembukaan kegiatan PBAK 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Intinya cuma gladi upacara doang -_-
Di hari pertama ini para maba alias mahasiswa baru dijadwalkan untuk kumpul di Fakultasnya masing-masing pada jam 5:30, pagi banget yaa cuma untuk gladi resik doang -_- berangkatlah saya menuju Kampus Tercintah itu jam 4:30, karena jarak antara Depok dan Tangerang Selatan itu lumayan jauh, menurut survey saya jika lalu lintas normal, waktu tempuhnya kisaran 40-60 menit alias sejam dengan menggunakan motor saya. Dan saya akan terbiasa oleh perjalanan yang cukup memakan waktu ini karena saya memilih untuk PP alias Pulang-Pergi, saya menyadari bahwa saya tidak ingin terus memberatkan orangtua dengan biaya-biaya kost ataupun kontrakan, lebih baik saya pulang pergi dengan merelakan uang jajan untuk memberi jajan kepada motor (isi bensin), dan untuk makan cukup yang ada di rumah aja. Itung-itung belajar hidup hemat dah hehehe..
Setelah sampai di kampus pada jam 5:20, saya langsung melaksanakan ibadah sholat subuh di Masjid Fathullah yang berada di seberang UIN Jakarta, karena kebetulan motor saya diparkirkan disana, soalnya para maba dilarang untuk membawa kendaraan pribadinya ke dalam lingkungan kampus. Pergilah kita menuju gedung fakultas saya setelah dari masjid, dan pas udah sampe disana saya bingung harus kemana, soalnya saya tidak tau dimana letak “panggung acara” nya. Saya mengecek grup FIDKOM di LINE dan menanyakan dimana tempat kumpulnya, tapi saya tetap berjalan keliling-keliling gedung sambil menunggu balesan para penghuni grup, dan sebelum saya mendapat balasan di grup, saya lebih dulu menemukan lokasinya, yaitu di depan Perpustakaan Utama Lama yang tempatnya berada di sebelah kiri dari gedung FIDKOM, disitu ada sebuah tenda yang lumayan besar kayak acara kondangan di pernikahan gitu tendanya wkwk, disitulah tempat para maba FIDKOM berkumpul. Yang kerennya adalah ada beberapa kating di pagi buta itu yang naik motor berdua keliling-keliling sambil menyanyikan lagu “Patriot Dakwah” menggunakan Toa dan membuat pagi itu lebih bersuara. Dari kating FIDKOM tentunya wkwk
Ketika waktu sudah mendekati jam 6:30, para panitia PBAK bersiap-siap untuk memulai acaranya, dan yang pertama mengisi acara pada pagi hari itu adalah kak Beko (bukan pake G yaa :v), kakak ini dipanggung memberikan tausyiah berupa ilmu tentang Jargon dan Yel-yel khas Fakultas Dakwah. Diawali dengan Jargon Dakwahnya yaitu..
“MABA FIDKOM….. SERU!
MABA FIDKOM….. SERU!
MABA FIDKOM 2016….. SERU! SERU! AAHH~”
Dan itu ada gerakan khususnya yang tidak bisa dijelaskan lewat tulisan ini, soalnya gerakan nya susah dijelaskan oleh kata-kata, dan…. Gerakannya jarang dipake :3
Setelah jargon telah di rilis, muncul lah rilisan yang selanjutnya, yaitu lagu Patriot Dakwah, yomaan.. untuk lagu ini liriknya lumayan panjang dan menyenangkan untuk dinyanyikan :D
Bang Beko dengan antusias mengajarkan ilmu yang diberikannya sampai tibalah waktunya untuk dipanggil menuju lapangan karena acara akan dimulai, jalan lah kita menuju sana dengan didampingi oleh para panitia sambil menyanyikan lagu andalan kita, tapi masih banyak yang belum hafal lagunya sehingga ada beberapa yang tidak bernyanyi, dan ada juga yang beralasan “males”. Ini yang sangat parah..
Sesampainya di lapangan, lalu dibariskan dengan teratur dan menyesuaikan dengan tempat, karena gak cuma FIDKOM aja yang disana, tapi ada semua Fakultas yang ada di UIN Jakarta, yaitu FITK, FAH, FSH, FU, FDI, FEB, FST, FISIP, FPsi, dan FKIK. Jadi otomatis kan harus menyesuaikan banget sama tempatnya.
Suasana lapangan sangat meriah, karena disana semua fakultas berkumpul, dan setiap fakultas memamerkan Jargon dan Yel-yel andalannya supaya menjadi pusat perhatian. Pasti setiap fakultas ngerasa malu kalau fakultas lain lebih meriah dibanding fakultasnya sendiri, maka para kating dari setiap fakultas selalu memprovokatorkan maba nya untuk mengeluarkan suaranya dan mengalahkan fakultas lain. Tapi sayangnya di hari pertama ini para maba FIDKOM masih kalah suaranya dan terkesan kurang rame, para kating pun merasa kecewa atas kekurang meriahannya di hari ini. Walaupun acara gladi resik upacaranya sebentar lagi dimulai dan sudah dikasih tau oleh korlap dari DEMA-U untuk tertib, tetap aja masih banyak fakultas yang meramaikan suasananya agar terlihat heboh. Kasian aja sama petugas upacaranya karena dikacangin wkwk, kacang mahal oy wkwkwkwkwk.
Udah tuh udah pada nurut dan diem, acara pun dimulai. Blablablabla sampe kelar upacaranya, trus katanya mau ada penampilan dari MB UIN, udah nunggu lama ternyata tampilnya besok pas acara resminya. Ini adalah sebuah miskomunikasi jadinya, udah nunggu lama tapi di PHP in, sakit bosss.. *piiss
Setelah itu kembali ke fakultasnya masing-masing, padahal katanya setelah upacara boleh langsung pulang, tapi apalah daya seorang maba, harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh panitia, karena panitia yang bertanggungjawab dengan acara fakultasnya. Yaudah tuh dilanjutin lagi acara di tenda kondangannya, lalu saatnya mentoring kelompok fakultas yang kelompoknya udah dibagi ke kelompok yang udah ditentukan sebelumnya ketika daftar ulang, dan saya berada di kelompok 15. Setelah bertemu dengan mentornya, kita nyari tempat buat kumpul kelompok, dan udah menemukan tempatnya, abis itu… namanya juga awal kumpul kelompok, jadi pasti yang bakal dibahas pertama adalah “Perkenalan”. Perkenalan lah tuh satu persatu, setelah perkenalan satu sama lain, tiba-tiba tempat itu mau dilewati oleh sesuatu yang mengharuskan untuk pindah tempat. Pindahlah kita ke tempat yang lebih tinggi (ntaps). Mentor memaparkan bahwa hal yang akan dibahas itu tentang Mahasiswa Bebas Narkoba. Trus ditanya ke setiap anggota untuk menjelaskan pendapat pribadinya tentang narkoba. Satu-satu mendeskripsikan narkoba sesuai pandangannya masing-masing. Beralih ke pembahasan lain, yaitu tentang alesan memilih jurusan yang saat ini dijalankan, lalu dijawab lagi. Beralih lagi ke pembahasan yang selanjutnya, dan yang ini adalah sebuah informasi, yaitu dikasih tau bahwa ada TUGAS dan itu harus dikumpulin BESOK PAGI. Serem sekali info yang satu ini, tugasnya adalah membuat Karya Tulis Ilmiah (KTI) tentang Mahasiswa Bebas Narkoba. Mentor menjelaskan syarat-syarat dan cara membuatannya sesuai yang tertera di dalam map khususnya, karena dikhawatirkan lupa karena hanya mendengarkan, maka ada inisiatif tulisan itu akan di foto, dan di share ke grup LINE, otomatis kelompok kita akan membuat grup disana, kita menuliskan id line masing-masing agar bisa di invite masuk ke dalam grupnya.
Waktu mentoring berakhir, lalu kembali ke basecamp maba FIDKOM, dan disana dijelaskan ulang secara simple tentang tugas yang diberikan, setelah itu acara selesai dan boleh pulang (asal sholat dulu).

LALU SAYA TIDAK PULANG KE RUMAH, NAMUN KE SEBUAH TEMPAT DI DAERAH RAWAMANGUN, BERTEMU DENGAN “SOMEONE” *ehem *skip

Udah tuh pas sore pulang ke rumah, nyampenya malem sekitar jam 7 lewatan, lalu beres-beres diri, menyegerakan ibadah dan siap-siap nyalain laptop untuk mengerjakan tugas yang diberikan, yaitu membuat KTI. Karena belum tau persyaratan pembuatannya, jadi saya harus menunggu hp saya aktif, karena hp saya sudah nonaktif karena batrenya habis, dan LINE kadang bikin kesel karena notifnya lama masuknya, harus nunggu beberapa lama dulu, baru muncul notif-notifnya. Dan di salah satu notifnya ada notif undangan grup, ya yang pasti itu dari kelompok saya. Saya meng-acc grupnya dan melihat di note ada gambar hasil jepretan anggota kelompok yang lain. Baru saya bisa memulai tugas saya, saya buat dengan berbagai referensi, dan akhirnya selesai walaupun gak bagus-bagus banget, dan emang gak bagus sih wkwkwk. File itu disimpan didalam sebuah flashdisk lalu berangkat menuju tempat percetakan di deket Pasar Agung, Depok. Sesampainya disana saya langsung menyerahkan flashdisk saya kepada operatornya/karyawannya untuk di print tugas saya itu. Setelah itu bayar ke kasir, lalu karena saya gatau harus di jilid atau enggak, saya nanya dulu ke seseorang untuk minta tanyain ke orang lain tentang keharusan menjilid KTI nya. Karena tidak ada respon, maka saya memilih untuk tidak menjilidnya. Dan setelah saya sampai dirumah, saya menanyakan kepada anggota kelompok di grup, dan ternyata mereka pada dijilid makalahnya. Ah shit, jadi ngerasa nyesel gak sekalian di jilid makalahnya.. tapi yaudahlah biarin aja ga dijilid, let it flow aja deh pokoknya. Kemudian datanglah hari esok…..

Bersambung…
Cerita selanjutnya = PBAK 2016, Day 2

Wrote by Fadhlillah Hidayat


Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba! Hari dimana kita kita akan melewati perbedaan masa sekolah dan masa kuliah, yaitu orientasi. Orientasi bertujuan sebagai jembatan menuju Dunia baru, yaitu Kuliah. Sebelumnya saya mau minta maaf karena keterlambatan penulisan cerita Orientasi saya ini, yang seharusnya direncanakan akan diposting di hari H nya, tapi karena lelahnya kegiatan membuat saya menunda penulisan ini. Padahal dari sebelum kegiatan ini berlangsung udah punya niat banget buat dibuat sebuah tulisan di setiap kegiatan yang berlangsung, tapi apa daya, banyak hambatan-hambatan yang datang. Tapi semoga saja tetap memberi kesan yang bermanfaat bagi saya dan juga para pembaca blog ini hehehehe
Untuk sekedar pemberitahuan, segala sesuatu yang saya ceritakan disini adalah murni dan real berdasarkan pengalaman saya, dan saya tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak manapun jika ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Saya bercerita apa adanya yang terjadi menurut penglihatan saya, kalaupun ada pihak yang merasa dirugikan atau tersakiti, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya..
Semoga sih pada ngertiin :3
*Hueeeekk-_-*

Langsung aja ke intinya, saya akan membuat beberapa part untuk cerita masa orientasi saya, yaitu PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan) 2016 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sang #KampusBiruPembaharu. Dan untuk pembuatan part ini saya akan membagi part berdasarkan hari, jadi satu part cerita di blog ini adalah untuk satu hari kegiatan di PBAK. Nanti kalau emang isi ceritanya kepanjangan maklumin yaa, namanya juga curhat :D semoga sih pada gak bosen bacanya, walaupun firasat udah mengatakan bahwa pasti banyak yang langsung bosen di awal cerita :3

Oke, jadi kalian bisa membaca setiap partnya dengan meng-klik link ini :
PBAK 2016 Day 1 : http://mnfh-fadly.blogspot.co.id/2016/09/pbak2016-day1.html
PBAK 2016 Day 2 : Coming soon!
PBAK 2016 Day 3 : Coming soon!
PBAK 2016 Day 4 : Coming soon!

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan untuk permulaan di PBAK Series ini, semoga pada seneng dah yaa hehehe. Terima kasih atas perhatiannya :)
Wrote by Fadhlillah Hidayat


Dalam kehidupan kita, semuanya membutuhkan sebuah proses dari satu hal menuju ke hal yang lain. Dan karena kehidupan kita hanya sekali, maka kita harus menggunakan kehidupan kita ini dengan sebaik mungkin, apalagi memori ingatan yang ada di otak kita ini tidak kekal abadi (karena kata Ariel itu Tak Ada Yang Abadi~), pasti lambat laun akan melemah dan menghilang. Banyak orang semakin bertambah usia hidupnya, semakin lemah tingkat memori kita untuk mengingat sesuatu, semakin tua semakin pikun lah istilahnya, tapi yang bikin bingung adalah orang yang masih muda tapi udah agak pikun, mikirin apa aja sih nih orang sampe gampang banget cepet lupanya-_- tapi gak semua orang seperti itu kok, hanya pada saat-saat tertentu aja itu mah.

Karena tak selamanya kita bisa selalu mengingat dengan jelas semua peristiwa yang terjadi dengan kita, maka dari itu saya akan membuat sebuah memori di luar pikiran saya, yang akan terus tetep bisa di inget dikala kita mulai lupa, yaitu dituliskan dalam sebuah wadah, dan wadah itu adalah blog saya. Kalaupun nanti saya udah berusia 60 tahun keatas dan sudah mulai melupakan kejadian saat ini, saya bisa melihatnya kembali dalam sebuah tulisan yang saya curahkan disini. Walaupun nantinya ketika saya berusia tua dan melihat tulisan ini, saya merasa bahwa saya agak berlebihan, tapi bukan alay yaa sekarang mah. Sekarang aja kalau diinget-inget lagi, ketika saya melihat kenangan di zaman saya ketika jenjang SMP, saya ngerasa bahwa saya dulu alay banget-_- sekarang aja yang udah baru mau kuliah tiba-tiba ngeliat itu rasanya kayak pengen ngomong “anjir, dulu kok gua alay banget yaa-_-“ dan akhirnya ngerasa malu sendiri sama masa lalu wkwk. Mungkin nanti beberapa tahun kedepan ketika saya flashback dan melihat kenangan di zaman ini saya akan menilai kembali seperti apa zaman ini hehe.

Sebenernya menulis adalah hal yang menyenangkan, sebuah perkataan yang bisa kita liat secara langsung dengan cara membacanya, jadi jangan ragu untuk menceritakan kisah anda untuk nantinya bisa anda lihat di masa yang akan datang. Sekian dan terima kasih :)
Wrote by Fadhlillah Hidayat
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me




Saya adalah seorang yang biasa, namun ingin mengekspresikan diri saya melalui media, yang salah satunya adalah blog ini. So, be happy and enjoy it!

-Fadhlillah Hidayat

LinkedIn Profile


M. Nurfadhlillah Hidayat

My Running Journey

Blog Archive

  • ►  2021 (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2020 (1)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2019 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (7)
    • ►  September (1)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2018 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2017 (11)
    • ►  Desember (4)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2016 (11)
    • ►  Desember (1)
    • ▼  September (5)
      • Perpisahan yang Akan Kembali Bertemu
      • Manajemen Hati
      • PBAK 2016, Day 1 : Pra-PBAK / Gladi Resik
      • PBAK 2016 SERIES
      • Sebuah Tulisan di Masa yang Akan Datang
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (3)

Let's Support GFriend!

Copyright Fadhlillah Hidayat. Diberdayakan oleh Blogger.

Populernya tuh Disini!

  • [SOSIAL] Jalan “Pintas” Bikin SIM Cepat di Depok
  • [HUMAN INTEREST] Mengenal Enterpreneur dan Motivator Muda, Rendy Prihartono
  • [AGAMA] Talkshow Qurani bersama Muzammil Hasballah
  • Pendekatan Teori SOLAADS Frank Jefkins dalam Contoh Siaran Pers
  • Kotak Pandora dari (G)I-DLE, Suatu Konsep Nightmare yang Memukau
  • Pedas Mantap Hadir di Berani Festival 2019
  • PBAK 2016, Day 1 : Pra-PBAK / Gladi Resik
  • PBAK 2016 SERIES
  • Goodbye, My Obsession!
  • Perpisahan yang Akan Kembali Bertemu

Pengikut

PENGUNJUNG FADLY

Categories

Story Kuliah Opini Cinta Narasi Politik UAS Jurnalistik Pemilu 2019 UTS Teknik Publikasi Hati Mimpi Inspirasi Korean Zone Magang Owner PBAK 2016 Profile Straight News (G)I-DLE COMFEST 2017 Drama Review Feature News ICONIC Indonesia Interview KKN My Target Pabangbon Queendom

Panutanqu

  • kaoskakibau.com - by ron
    So... Where Am I Now?
    1 bulan yang lalu
  • 68ACA :: a modest thought
    Main Jungkat-Jungkit
    5 tahun yang lalu

Copyright © 2015 fadlytheworld. Designed by OddThemes