Detektif Fadly, Pahlawan Dibalik Pencurian Motor di Bekasi



Peristiwa kehilangan motor kini sudah menjadi hal yang biasa, setiap daerah banyak yang terjadi hal serupa. Dan yang sangat disayangkan, tempat-tempat ibadah seperti Masjid menjadi sasaran empuk untuk melakukan kejahatan. Padahal sejatinya tempat seperti itu merupakan tempat yang sakral dan para penganut ajarannya tahu betul konsekuensi dari perbuatan tercela tersebut. Namun, hal ini bukanlah hal yang harus dibiasakan, dan tentunya harus dituntaskan.

Wartawan MNFH News M. Nurfadhlillah Hidayat datang ke Polsek Bekasi dan secara khusus mewawancarai Fadly selaku saksi sekaligus pahlawan dalam masalah ini untuk mengetahui kronologi lengkapnya.

_

Adzan Dzuhur telah berkumandang menandakan waktu sholat telah tiba. Seperti biasa, para jama'ah berwudhu terlebih dahulu, lalu melaksanakan shalat dzuhur berjama'ah di Masjid Darul Ihsan, Perumahan Sehati, Bekasi Utara pada hari Sabtu (19/10). AS (20) juga berada di sana berpura-pura mengikuti shalat.

Secara kebetulan, Fadly datang ke masjid agak telat dan menjadi masbuq. Ketika ia baru selesai wudhu, tiba-tiba ada seseorang yang meninggalkan shaf shalat sebelum shalat selesai. Dengan rasa penasaran, Fadly menghampiri orang tersebut dengan mengumpat. Dan betul, ternyata AS sedang mengutak-atik lubang kunci motor. "Saya baru selesai wudhu tiba-tiba ada yang meninggalkan shaf padahal shalatnya belum selesai, yaudah saya diem-diem mengintip tindakan dia," ujar Fadly.

Melihat kejadian tersebut, Fadly mulai bergegas menghampiri AS untuk menangkapnya, namun baru satu langkah saja ia langsung reflek berhenti bergerak lantaran pistol yang ada di saku celana pelaku. Terlihat juga sebuah golok yang tercetak dibalik jaket bak ninja semakin membuatnya merasa terancam.

Untuk melawan rasa takut tanpa melakukan tindakan yang nekat, Fadly berinisiatif untuk melakukan semuanya secara diam-diam dan mengikuti pelaku menggunakan sepeda motornya dari kejauhan. Hal ini supaya pelaku tidak curiga ada orang yang membuntutinya.

Pengejaran tersebut terhenti di sebuah rumah kontrakan beralamat di Jalan Kamal yang menjadi tempat tinggalnya. Fadly berhasil menemukan lokasi AS tanpa diketahui dan membiarkan beberapa hari supaya pelaku tidak merasa dikejar. Ia kembali lagi ke masjid dan menjelaskan ke korban yang masih mencari-cari motornya yang tiba-tiba menghilang. Tak luput juga ia menjelaskan strategi yang jitu untuk menangkap pelaku.

Hari demi hari, secara tidak langsung Fadly telah berperan menjadi detektif, karena ia memantau pergerakan AS dari jauh yang melakukan pencurian motor di tempat lainnya. Pelaku memang spesialis mencuri di tempat parkir yang memang paling rawan karena tidak dijaga, bahkan dengan adanya tukang parkir pun hal ini masih bisa kecolongan karena memang "kebanyakan" biasanya mereka hanya diam saja dan hanya menunggu upah yang diberikan oleh pengendara.

Ia mengumpulkan berbagai bukti melalui jepretan ponsel pintarnya yang dapat menerawang jarak yang cukup jauh. Yang mengejutkan adalah: AS menggunakan narkotika jenis sabu sebelum ia melakukan pencurian. Dengan semua bukti yang Fadly dapat, dia berasumsi bahwa pelaku melakukan pencurian motor untuk membeli sabu yang sudah memberikan candu di kehidupannya.

"Saat itu saya langsung berasumsi kalau dia (AS) terpaksa mencuri untuk membeli sabu. Kan narkoba mah bikin ketagihan gitu, ya!" tegas Fadly.

Kamisnya (24/10), Fadly bersama korban melaporkan kejadian sabtu lalu ke Polsek Bekasi, dan Polsek menurunkan tim-nya untuk mengepung rumah kontrakan tersebut. Mereka berhasil mengamankan pelaku beserta barang buktinya berupa STNK motor, dua buah kunci kontak, satu set kunci letter T, satu buah senjata api jenis Softgun, satu buah golok, dan satu alat bong hisap sabu.

Atas segala perbuatannya tersebut, pelaku (AS) dikenakan Pasal 363 KUHP dengan hukuman penjara maksimal 12 tahun.

Kapolsek Bekasi Kompol Dwiyatmoko memberikan apresiasi kepada Fadly atas tindakannya yang tenang dan berhati-hati dalam menangkap maling. Ia diberi gelar Duta Penyelidikan Indonesia dan sejumlah uang sebesar 2 juta rupiah.

Fadly menjelaskan kepada Wartawan MNFH News bahwa ia juga telah membuat kehebohan ketika prosesi pemberian apresiasi tersebut. "Tapi, pas saat itu (pemberian apresiasi) saya memberi pidato yang heboh, Mas!" ucap Fadly dengan nada yang terlihat serius.

"Saya tiba-tiba diminta pidato, karena saya bingung, saya asal bilang begini: "Saya juga menyadari kalau saya sering nyabu." mereka langsung pada kaget mas. Abis itu saya langsung lanjutin ngomong "nyabu-nya nyarap bubur! Hehehe"," tambah Fadly dengan humor versinya.


*Setelah itu wartawannya males nulis cerita ini -_-*





M. Nurfadhlillah Hidayat
11160510000039
Teknik Publikasi KPI 7B

Share:

1 komentar

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus